Berkarya Kerajinan dari Bahan Sedotan

Sedotan adalah sebuah tabung yang digunakan untuk memindahkan minuman dari wadah ke mulut peminum, dengan penerapan kekuatan mengisap. Sedotan bisa dimanfaatkan untuk kegunaan lainnya selain sebagai alat bantu menyedot minuman. Salah satunya adalah digunakan sebagai bahan kerajinan. Sedotan sangat mudah didapatkan di berbagai tempat dan harganya yang relatif murah, maka tidak heran jika sedotan banyak dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan. Kerajinan yang terbuat dari sedotan ini sangat menarik dan banyak dibuat sebagai barang hiasan dalam rumah.

Contoh kerajinan yang berbahan dasar sedotan adalah aneka macam bunga. Bunga berwarna-warni tersebut dapat dibuat menggunakan bahan seotan plastik yang banyak kita jumpai baik di warung maupun toko. Untuk membuat kerajinan bunga dari sedotan diperlukan ketekunan dalam membuat hiasan tersebut.

Kreasi kerajinan tangan bunga dari sedotan ini muncul ketika para konsumen mulai mengeluhkan biaya tinggi untuk membeli bunga asli yang biasanya hanya tahan untuk beberapa hari saja. Sejak itu, kini banyak muncul para penjual bunga yang menciptakan bunga plastik atau bunga tiruan. Biasanya bahan yang banyak  digunakan adalah plastik sedotan.

Hasil kreasi bunga dari sedotan kini dipasarkan, memiliki bentuk yang sangat mirip dengan bunga aslinya. Sehingga bunga plastik diminati pula oleh para konsumen. Selain itu bunga dari sedotan juga bisa bertahan lebih lama daripada bunga asli. Bunga dari sedotan juga bisa dibersihkan jika mulai kotor. Hanya dengan merendamnya dengan deterjen, maka warnanya akan kembali cerah seperti baru lagi. Kreasi bunga sedotan juga bisa dirangkai, seperti rangkaian bunga asli. Dengan merangkai bunga plastik yang disertai dengan vas, memberikan nilai keindahan. Berikut ini beberapa langkah dalam pembuatan bunga dari sedotan.

a. Perencanaan
  • Menentukan bahan dan fungsi karya kerajinan dari bahan buatan. Bahan yang digunakan adalah sedotan plastik, sedangkang fungsi hasil karaya adalah sebagai benda penghias ruangan.
  • Menggali ide dari berbagai sumber. Untuk membuat kerajinan dari bahan sedotan dapat dicari melalui media internet maupun pengamatan langsung ke pengrajin.
  • Membuat sketsa karya dan menentukan sebuah karya terbaik dari sketsa. Sebelum membuat kerajinan perlu membuat sketsa produk yang akan dibuat. Pilihlah sketsa yang terbaik berdasarkan musyawarah dalam kelompok.

Identifikasi Kebutuhan
Pada saat ini akan ada perayaan wisuda/kelulusan siswa kelas IX. Beberapa siswa yang terlibat panitia membutuhkan bunga sebagai hiasan meja. Siswa membuat bunga dari sedotan plastik dan vas yang akan diletakkan di meja sebagai penghias.

Ide/Gagasan
Siswa akan membuat karya kerajinan bunga dari bahan sedotan plastik. Hasil penggalian ide/gagasan dari berbagai media, siswa tertarik pada kerajinan yang terbuat dari bahan dasar plastik tersebut. Selain bentuknya yang indah juga biaya yang dibutuhkan relatif kecil jika dibandingkan dengan bahan yang lain.

b. Pelaksanaan
Alat dan Bahan
  • Bahan : Sedotan, Putik dan mahkota, Vas bunga, Daun, Kawat, Clorotipe/kertas krep
  • Alat: Gunting, Pisau/Cuter, Sisir

Langkah-langkah pembuatan karya
  • Siapkan 3 batang sedotan, potong menjadi 3 hingga berjumlah 9 batang.
  • Lipat sedotan menjadi dua bagian dan potong bagian tengah membentuk lubang.
  • Potong pada bagian sisi kanan dan kiri sedotan.
 Sedotan adalah sebuah tabung yang digunakan untuk memindahkan minuman dari wadah ke mulut Berkarya Kerajinan dari Bahan Sedotan
  • Potong-potong bagian sisi sedotan untuk membuat rumbai.
  • Gunakan alat sisir untuk membuat rumbai.
  • Masukkan bunga ke tangkai putik.
  • Pasang kelopak di bagian dasar mahkota bunga.
  • Lilitkan kawat dengan kertas lilit tangkai (clorotipe, atau krep). Pasang tangkai di tengah kelopak bunga.
  • Buat daun dan pasang di bagian tangkai.
  • Siapkan vas, dapat pula dibuat dengan kreasi sendiri.
c. Evaluasi
Menguji dan mengevaluasi karya. Evaluasi hasil karya bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan produk kerajinan yang dihasilkan. Kelebihan hasil kerajinan harus dipertahankan, sementara kelemahan dijadikan sebagai dasar perbaikan pada saat membuat kerajinan di masa yang akan datang.

Previous
Next Post »